RSS

Harapan Baru Indonesia 2009-2014

Pemilihan Umum telah usai, euforia politik mereda dalam pesta sistem demokrasi yang diagung-agungkan oleh mayoritas manusia Indonesia. Harapan besar rakyat bertumpu di tangan para legislator terpilih. Kondisi Negara Indonesia beserta rakyat periode 2009-2014 menjadi tugas dan amanah mereka.
Adat pelantikan legislator dengan menghambur-hamburkan biaya rakyat masih di pertahankan, Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit seperti dikutip ruanghati.com dari JPNN menilai besarnya uang rakyat yang dipakai untuk menjalankan proses pelantikan anggota DPR dan DPD periode 2009-2014 yang dilakukan oleh tiga kesekjenan (Setjen KPU, DPR dan DPD) merupakan sebuah tindakan korupsi dalam perspektif sosiologis yang sangat menyakiti hati rakyat.
"Proses pelantikan itu ternyata mengandung unsur korupsi dalam perspektif sosiologis. Sebab, dengan acara yang sama, yakni orientasi dan pelantikan anggota DPR dan DPD, ternyata ada tiga sekretariat jenderal yang mengeluarkan dana. Masing-masing Setjen DPR, DPD dan KPU, dengan total keseluruhan anggaran Rp 46 miliar lebih," kata Arbi Sanit, saat berdiskusi bersama Hasrulla dari Universitas Hasanuddin, Makasar, Ibrahim Fahmi Badoh (Koordinator Divisi Politik Korupsi ICW) dan Arif Nur Alam (Direktur Indonesia Budget Centre) di press room DPR RI, Jakarta, Selasa (29/9/2009).
Fenomena ini apakah benar-benar adat yang baik sementara di hari yang bersamaan korban gempa di padang menjerit berharap pula uluran tangan mereka. Pantaskah? Ataukah di awal-awal pelantikan tersebut mereka manfaatkan juga untuk mengawali korupsi. Mari kita analitis bersama.

Ditulis oleh : Abdul Karim Ismail

0 comments:

Posting Komentar